TUGAS 3
KOMUNIKASI
DATA
NAMA
: RAHMAULIA RIDWAN
NISN
: 0013256451
KELAS :
XI TKJ 1
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
DAN JARINGAN
SMK NEGERI 4 GOWA
2017/2018
1.
Pengertian BTS
BTS adalah kependekan
dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler
saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan
jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut
Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas
yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station
Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat
optik.
Meskipun istilah
BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi nirkabel, biasanya
dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA.
Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base station subsystem (BSS)
perkembangan untuk sistem manajemen. Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk
mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, spektrum penyaringan alat (band pass
filter), dll antena juga dapat dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam
arti umum sebagai mereka memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya BTS akan memiliki
transceiver beberapa (TRXs) yang memungkinkan untuk melayani beberapa frekuensi
yang berbeda dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS
dikendalikan oleh kontroler orangtua base station melalui fungsi base station
kontrol (BCF). BCF ini dilaksanakan sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung
dalam TRX di BTS kompak. Para BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O &
M) koneksi dengan sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola kondisi
operasi dari TRX masing-masing, serta penanganan perangkat lunak dan koleksi
alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel.
2.
Kelebihan
dan kekurangan BTS
a. Kelebihan BTS adalah dapat membantu kita mengerjakan sesuatu
dengan cepat dan dalam rentan waktu yang singkat.
b. Kelemahan dari BTS sulit di akses oleh
pemindai jaringan biasa atau hanya bisa di akses melalui LAN ( Local Area
Network ).
3.
Alur Kerja
BTS
BTS merupakan suatu elemen dari topologi core network GSM dan CDMA. BTS
termasuk dalam subkomponen dari BSS (Base Station Subsystem), yang terdiri juga
dari BSC (Base Station Controller). Secara umum beberapa BTS dikontrol oleh
satu BSC, yang kemudian seluruh alur telekomunikasi disalurkan ke MSC (Mobile
Switching Center).
BTS berhubungan dengan MS (Mobile Station) melalui air-interface dan
berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi
sebagai pengirim dan penerima (transceiver - receiver) sinyal komunikasi dari
atau ke MS (Mobile Station) serta menghubungkan MS (Mobile Station) dengan
network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan
menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam
hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya.
Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk fisik sebuah BTS pada umumnya
berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan perangkatnya.
Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan
fungsi-fungsi yang terkait dengan:
· Assigning channel ke MS
(Mobile Station) pada saat MS (Mobile Station) akan melakukan panggilan
telepon.
· Menerima dan mengirimkan
sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan atau menerima sinyal dengan frekuensi
yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
· Mengontrol power yang di
transmisikan ke MS.
· Ikut mengontrol proses
handover, yaitu proses perpindahan panggilan (MS sedang mobile)
dari satu sektor ke sektor lainnya.
dari satu sektor ke sektor lainnya.
4.
Topologi BTS
BTS & handphone
sama-sama disebut transceiver (kepanjangan BTS= Base Transceiver Station)
karena sifatnya yang sama-sama bisa mengirim informasi & menerima
informasi. Pada saat BTS mengirim informasi kepada handphone, saat itu pula
handphone juga bisa mengirim informasi kepada BTS secara bersama-sama
selayaknya saat kita mengobrol via telepon kita bisa berbicara
bersamaan.Dalam topologinya BTS berfungsi untuk menyediakan jaringan
(interface) berupa sinyal radio gelembang elektromagnetik untuk penggunanya
dalam hal ini adalah handphone, modem, fax dll. Frekuensinya mengikuti alokasi
yang telah diberikan pemerintah kepada operator masing-masing, ada yang di band
450Mhz, 800Mhz, 900Mhz, 1800 Mhz maupun frekuensi diatas itu.Komunikasi dari
arah BTS ke pengguna disebut downlink, sedangkan jalur frekuensi yang digunakan
mengirim informasi dari pengguna ke BTS disebut uplink
Ada penyebab dimana
frekuensi downlink dibuat lebih tinggi daripada frekuensi uplink, hal ini
berhubungan dengan masalah daya yang harus disediakan oleh perangkat pengguna
dalam hal ini adalah battery handphone. Dalam ilmu sains semakin tinggi
frekuensi maka gangguan (noise) akan semakin besar, sehingga diperlukan daya
yang lebih besar agar kualitasnya lebih terjamin. Kalau frekuensi uplink
menggunakan frekuensi yang tinggi maka konsekuensinya battery handphone bisa
lebih boros dan cepat habis. Makin jauh jarak pengguna handphone ke BTS juga
berpengaruh terhadap kebutuhan daya Hubungan jarak adalah berbanding
terbalik dengan kualitas sinyal, makin dekat jarak makin bagus pula
kualitasnya. Sebaliknya makin jauh jarak makin berkurang kualitasnya. Efeknya
apa? kalau kualitas sinyal handphone yang diterima oleh BTS menurun maka BTS
akan memerintahkan handphone untuk menaikkan daya pancarnya, tentu saja
pemakaian battery akan cepat habis.
5.
Komponen BTS
a.
Tower
Tower adalah
menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi
tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk
menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi
dan informasi. Tower BTS (Base Transceiver System) sebagai
sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan tower SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun
resiko yang ditanggung penduduk di bawahnya. Tower BTS
komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan tinggi terhadap manusia
dan mahluk hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang sangat kecil
sehingga sangat aman bagi masyarakat di bawah maupun disekitarnya.
Tipe Tower jenis ini pada umumnya
3 macam,
1)
Tower dengan
4 kaki, atau tower pipa besar (diameter pipa 30 cm keatas)
Tower dengan 4
kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta
sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini mahal biayanya (650 juta hingga 1
milyar rupiah), namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini
banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika
yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll).
2)
Tower segitiga
yang dikokohkan dengan tali pancang.
Tower Segitiga
disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian
robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter
di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang
direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Tower jenis
ini disusun atas beberapa stage(potongan). 1 stage ada
yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka
makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan
tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal
8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali
penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.
3)
Pipa besi yang dikuatkan dengan
tali pancang..
Tower jenis
ketiga lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa
ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung).
Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis
ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan
intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu
sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus
menerus (searching).
Tower ini bisa
dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation
Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar
diproyeksikan dalam rangka emergency biaya. Dari berbagai
fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki
resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi,
anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya
perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman
kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang
ditetapkan WHO.
Tower BTS
terendah (40 meter) memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk pesawat dengan frekuensi
800 MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk pesawat 1800 MHz). Sedangkan standar yang
dikeluarkan WHO maximal radiasi yang bisa ditolerir adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9
watt/m2 (1800 MHz). Sedangkan radiasi dari radio informatika/internet (2,4 GHz)
hanya sekitar 3 watt/m2 saja. Masih sangat jauh dari ambang batas WHO 9
watt/m2. Radiasi ini makin lemah apabila tower makin tinggi. Rata-rata tower seluler
yang dibangun di Indonesia memiliki ketinggian 70 meter. Dengan demikian
radiasinya jauh lebih kecil lagi. Adapun mengenai isu mengancam keselamatan
(misal robohnya tower), dapat diatasi dengan penerapan standar
material, dan konstruksinya yang benar, serta pewajiban perawatan tiap
tahunnya.
Komponen yang ada pada tower BTS:
·
Antenna Sektoral
Antena didefinisikan sebagai
suatu struktur yang berfungsi sebagai pelepas energi gelombang elektromagnetik
diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap energi gelombang
elektromagnetik diudara. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran
transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match)
dengan saluran pencatunya.
Antena adalah alat yang digunakan
untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik lalu
meradiasikannya. Antena sektoral merupakan antena yang memancarkan dan menerima
sinyal sesuai dengan sudut pancar sektornya. Antena yang digunakan adalah
antena 3 sektor dengan kombinasi
Distributed Control System.
·
Antenna Microwave
Microwave system adalah
sebuah sistem pemancaran dan penerimaan gelombang mikro yang berfrekuensi
sangat tinggi. Microwave system digunakan untuk komunikasi antar BTS atau
BTS-BSC.Microwave System yang digunakan merupakan sistem indoor. Namun antena
microwave tetap terpasang menara.
Pada antenna Microwave (MW)
Radio, yang bentuknya seperti rebana genderang, itu termasuk jenis high
performance antenna. Biasanya ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari
antenna high performance ini adalah bentuknya yang seperti gendang, dan
terdapat penutupnya, yang disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk
melindungi komponen antenna tersebut, dari perubahan cuaca sekitarnya.
· Penangkal petir
Penangkal petir itu semacam rangkaian jalur yang
difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya.
· Lampu
Lampu adalah peralatan yang dapat mengubah
energi listrik menjadi energi cahaya. Lampu digunakan untuk penerangan di
sekitar lingkungan BTS.
b.
Shelter
Shelter BTS adalah suatu
tempat yang disitu terdapat perangkat-perangkat telekomunikasi. Untuk letaknya,
biasanya juga tidak akan jauh dari suatu Tower atau Menara karena adanya
ketergantungan sebuah fungsi diantara keduanya, yakni shelter BTS dan Tower.
Komponen yang ada pada shelter:
Pada suatu shelter terdapat RBS
3G dan RBS 2G,1 RBS terdapat 6 TRU dan 1 TRU terdapat 2 TRx. TRx adalah perangkat yang memancarkan dan
menerima sinyal komunikasi dari/ke perangkat mobile. TRx terdiri
dari perangkat Transmitter dan Receiver
· Transmisi
Perangkat yang digunakan untuk mengatur slot trafik
pada BTS.Menghubungkan dari TRx ke BOIA adalah Prosesor BTS (bentuk sama dengan
Base band,namun memiliki port penghubung untuk maintenance)
·
Rectifier
Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk dikomsumsi perangkat lainnya. Terdapat 2 bua modul, tiap modulnya mensuplai 30 Ampere, Tegangan yang digunakan di BTS adalah -48 Vdc
Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk dikomsumsi perangkat lainnya. Terdapat 2 bua modul, tiap modulnya mensuplai 30 Ampere, Tegangan yang digunakan di BTS adalah -48 Vdc
· AC (Air Conditioner)
AC
adalah suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu,
sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara di dalam ruangan
· PDB (Power
Distribution Board)
Berupa
kotak berisi MCB / saklar-saklar power tiap-tiap perangkat
· Lampu
Untuk
member penerangan di sekitar BTS.
· Power Distribution Box
Untuk
mendistribusikan / membagikan arus listrik ke berbagai komponen yang
digunakan pada BTS.
· Grounding
berfungsi untuk mengurangi atau menghindari
bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan
tegangan tinggi.
Kesimpulan
Teknologi seluler adalah system telekomunikasi nir
kabel(tanpa kabel) yang memakai gelombang radio sebagai sinyal pembawanya
dengan sel berbentuk segi enam,Dimana teknologi tersebut ada pada BTS ( Base
Transceiver Station),komponen utama yang ada pada BTS adalah tower dan shelter
dimana dua bagian tersebut juga memiliki banyak komponen.
Selain itu juga BTS memiliki spesifikasi dan kapasitas yang
berbeda dari segi penggunan komponen dan power yang dipakainya.dan
kami telah mencoba menganalisa suatu BTS,sesuai penjelasan diatas.
SUMBER :
- http://nugrahawildan.blogspot.co.id/2013/02/bts-base-transceiver-station.html
- https://brainly.co.id/tugas/8435798
- http://zarezaw.blogspot.co.id/2015/06/base-transceiver-station-bts.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar